Kesalahan Umum dalam I’tikaf yang Harus Dihindari

Ilustrasi i'tikaf di Masjid

Ali Zain Aljufri - Di sebuah desa kecil di Jawa Timur, setiap bulan Ramadhan, Masjid Al-Husna selalu dipenuhi oleh jamaah yang bersemangat menjalankan i’tikaf. Pak Ahmad, seorang petani setempat, selalu menantikan momen ini untuk mendekatkan diri kepada Allah. Namun, tahun lalu, tanpa disadari, beberapa kebiasaan yang dianggap sepele ternyata mempengaruhi keabsahan i’tikafnya. Kisah Pak Ahmad ini mengingatkan kita akan pentingnya memahami kesalahan umum dalam i'tikaf yang harus dihindari.

1. Keluar Masjid Tanpa Keperluan Darurat

Ilustrasi I'tikaf di Masjid
Ilustrasi I'tikaf di Masjid

I’tikaf adalah ibadah yang mengharuskan seseorang berdiam diri di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. Keluar dari masjid tanpa alasan syar’i, seperti membeli makanan atau minuman, dapat membatalkan i'tikaf. Hal ini ditegaskan oleh Syaikh Subhi yang menyatakan bahwa seseorang yang berniat i’tikaf tidak diperkenankan keluar dari masjid kecuali untuk keperluan darurat.¹

2. Bersentuhan dengan Lawan Jenis dengan Syahwat

Serba serbi i'tikaf di Masjid
Serba serbi i'tikaf di Masjid

Bersentuhan dengan lawan jenis dengan syahwat dapat membatalkan i’tikaf, terutama jika menyebabkan keluarnya sperma. Ketentuan ini berdasarkan analogi dengan persoalan puasa.² Oleh karena itu, menjaga interaksi dengan lawan jenis selama i'tikaf sangat penting.

3. Melakukan Aktivitas yang Tidak Sesuai dengan Tujuan I’tikaf

Ilustrasi I'tikaf di Masjid
Ilustrasi: I'tikaf di Masjid

Tujuan utama i’tikaf adalah mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan dzikir. Melakukan aktivitas yang tidak mendukung tujuan tersebut, seperti berbicara tanpa manfaat atau menggunakan gadget untuk hal-hal yang tidak penting, dapat mengurangi pahala i’tikaf.

4. Kurangnya Persiapan Fisik dan Mental

Ilustrasi I'tikaf di Masjid
Ilustrasi: I'tikaf di Masjid

I’tikaf memerlukan kesiapan fisik dan mental. Kurangnya persiapan dapat menyebabkan seseorang mudah lelah atau bosan, sehingga tidak maksimal dalam beribadah. Mempersiapkan diri dengan baik sebelum i’tikaf sangat dianjurkan.

5. Tidak Memahami Hukum dan Adab I'tikaf

Ilustrasi I'tikaf di Masjid
Ilustrasi: I'tikaf di Masjid

Banyak jamaah yang menjalankan i’tikaf tanpa memahami hukum dan adabnya. Misalnya, tidak mengetahui hal-hal yang membatalkan i’tikaf atau adab-adab yang harus dijaga selama i’tikaf. Mempelajari fiqih i’tikaf sebelum melaksanakannya sangat penting untuk menghindari kesalahan.

Adab I’tikaf

Adab i'tikaf adalah hal-hal yang sebaiknya dilakukan agar i'tikaf lebih sempurna, antara lain:

Related: loading
  1. Mengisi waktu dengan ibadah – Memperbanyak dzikir, sholat sunnah, tilawah Al-Qur’an, dan do’a.
  2. Menjaga lisan – Menghindari perkataan sia-sia, ghibah, dan perdebatan yang tidak perlu.
  3. Menjauhi aktivitas duniawi – Mengurangi interaksi yang tidak diperlukan, seperti berjualan atau terlalu banyak berbicara.
  4. Menjaga kebersihan – Tetap menjaga kebersihan diri dan tempat i’tikaf.
  5. Tidak keluar dari masjid kecuali ada keperluan mendesak – Seperti buang hajat atau mengambil makanan jika tidak ada yang mengantarkan.
  6. Menghindari hal-hal yang membatalkan i'tikaf – Seperti berhubungan suami-istri atau keluar dari masjid tanpa alasan syar'i.

Rukun I’tikaf

Rukun i’tikaf adalah hal-hal yang wajib ada agar i’tikaf sah, yaitu:

  1. Niat – Harus disertai niat untuk beribadah mendekatkan diri kepada Allah.
  2. Berdiam di Masjid – I’tikaf harus dilakukan di masjid yang digunakan untuk shalat berjamaah.
  3. Orang yang Beri’tikaf – Orang yang beri’tikaf harus berakal, suci dari hadas besar (tidak dalam keadaan junub, haid, atau nifas).

6. Kesimpulan

Memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan umum dalam i’tikaf sangat penting untuk mencapai tujuan utama dari ibadah ini, yaitu mendekatkan diri kepada Allah. Dengan persiapan yang baik dan pemahaman yang benar, i’tikaf dapat menjadi momen berharga dalam meningkatkan kualitas spiritual kita.

Pertanyaan untuk Renungan: Sudahkah kita mempersiapkan diri dengan baik dan memahami adab serta hukum i’tikaf sebelum melaksanakannya?

Ali Zain Aljufri
Ali Zain Aljufri Motivator di Komunitas Ngopi Cangkir

Post a Comment

Ruang Khusus Iklan