Peristiwa Turunnya Al-Qur’an: Sejarah Wahyu Pertama di Gua Hira

Peristiwa Turunnya Al-Qur’an: Sejarah Wahyu Pertama di Gua Hira

Ali Zain Aljufri - Pada suatu malam yang tenang di bulan Ramadhan, tepatnya pada tahun 610 Masehi, Rasūlullāh ﷺ sering mengasingkan diri di Gua Hira, sebuah tempat sunyi di dekat Mekkah. Di usia 40 tahun, beliau mencari ketenangan dan merenungkan kondisi masyarakatnya yang dipenuhi dengan penyembahan berhala dan ketidakadilan. Dalam keheningan malam itu, tiba-tiba muncul sosok cahaya yang memenuhi gua. Itulah Malaikat Jibril yang datang membawa wahyu pertama dari Allah Subhannahu Wa Ta’ala, sebuah peristiwa yang akan mengubah sejarah umat manusia selamanya.

1. Peristiwa Turunnya Wahyu Pertama di Gua Hira

Foto: Gua Hira
Foto: Gua Hira

Peristiwa turunnya Al-Qur’an, dikenal sebagai Nuzulul Qur’an, terjadi pada malam 17 Ramadhan tahun 610 Masehi. Nabi Muhammad ﷺ menerima wahyu pertama berupa lima ayat dari Surah Al-‘Alaq di Gua Hira, yang terletak sekitar 6 km sebelah utara Mekkah. Wahyu ini menandai dimulainya kerasulan Nabi Muhammad ﷺ dan menjadi fondasi bagi ajaran Islam yang akan disampaikan.¹

2. Proses Turunnya Al-Qur’an

Al-Qur’an sebagai Sumber Cahaya
Ilustrasi: Al-Qur’an sebagai Sumber Cahaya

Al-Qur’an diturunkan secara bertahap selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari, terbagi dalam dua periode: Mekkah dan Madinah. Selama periode Mekkah, yang berlangsung sekitar 12 tahun 5 bulan, sebanyak 86 surah diturunkan dengan fokus pada penanaman akidah dan tauhid. Sementara itu, periode Madinah berlangsung sekitar 9 tahun 9 bulan, di mana 28 surah diturunkan dengan penekanan pada hukum dan muamalah.

Related: loading

3. Hikmah di Balik Turunnya Al-Qur’an

Hikmah Turunnya Al-Qur’an
Ilustrasi: Hikmah Turunnya Al-Qur’an

Turunnya Al-Qur’an membawa berbagai hikmah bagi umat manusia, antara lain:

  1. Petunjuk Hidup: Al-Qur’an berfungsi sebagai pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah Subhannahu Wa Ta’ala.
  2. Penyempurna Ajaran Sebelumnya: Al-Qur’an melengkapi dan menyempurnakan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya, seperti Taurat, Zabur, dan Injil.
  3. Rahmat bagi Semesta Alam: Ajaran Al-Qur’an membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, bukan hanya bagi umat Islam.
  4. Sumber Ilmu Pengetahuan: Al-Qur’an mengandung berbagai ilmu pengetahuan yang menjadi inspirasi bagi perkembangan sains dan teknologi.

4. Kesimpulan

Peristiwa turunnya Al-Qur’an di Gua Hira merupakan momen bersejarah yang membawa perubahan besar bagi peradaban manusia. Sebagai guru, siswa, dan penggemar sejarah, memahami konteks dan hikmah di balik peristiwa ini akan memperkaya khazanah pengetahuan kita tentang sejarah Islam dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Pertanyaan untuk Pembaca: Bagaimana pemahaman Anda tentang peristiwa turunnya Al-Qur’an dapat mempengaruhi cara Anda memaknai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari?

Ali Zain Aljufri
Ali Zain Aljufri Motivator di Komunitas Ngopi Cangkir

Post a Comment

Ruang Khusus Iklan