Di zaman ini semakin
banyak saja perilaku-perilaku yang berlawanan. Ada saja hal-hal konyol terjadi
di kehidupan ini. Nah, karena itu sebagai pembuka wawasan dan pola pikir kita
perlu dengan nasihat. Sayangnya, tak semua orang mampu memposisikan isi dari nasihat.
Bukan karena tak mau, lalai, atau bahkan malas akan tetapi lebih mengacu pada
kurangnya contoh dan motivasi di sekitarnya. Hal inilah yang kemudian
menginspirasi saya menuliskan “Mengapa Menolak Nasihat?”
Perlu diketahui
Sobat, terkadang saya sendiri merasa tak nyaman dan acuh dengan nasihat yang
diberikan orang lain. Namun bukan berarti saya tak mau mendengarkannya sama
sekali, akan tetapi saya lihat dulu siapa yang menasihati? Lantas apakah
tingkah lakunya sudah sesuai dengan yang dinasihatkan kepada saya? Dan terakhir
sudahkah dia mampu menasihati dirinya sendiri? Berkaitan dengan pertanyaan dan
alasan saya, maka saya coba untuk berfikir positif dan mengambil hikmah di
dalamnya. Berkaca pada hal tersebut maka saya katakan ini untuk saya dan anda
semua Sobat saya:
“Banyak orang
menolak suatu nasihat bukan karena dia mengerti yang lebih baik, tapi hanya
sebagai ungkapan kekesalannya terhadap kelemahan hidupnya sendiri. Tidak ada
orang yang bisa baik hidupnya tanpa mematuhi kebaikan. Karena, jika bukan
kebaikan yang kita patuhi pasti kita sedang mematuhi yang tidak baik. Jika
hidup kita belum baik atau belum kuat, marilah kita ikhlas untuk hening
sebentar sebelum kita berbicara. Mendengar adalah kemampuan yang berada di
dalam wilayah kebijakan hati.”
Inti yang bisa
kita ambil adalah belum tentu orang yang menolak nasihat itu mengerti jalan
terbaik, akan tetapi lebih pada kekesalan pada dirinya dan kehidupan yang
dijalaninya. Poinnya tak ada yang bisa hidup tanpa kebaikan, seorang penjahat saja
tak mungkin jahat kepada komplotannya akan tetapi dia akan tetap berbagi tugas dan
keuntungan kepada mereka. Artinya masih ada kebaikan kan? Lalu dalam contoh
lain: Ada kalanya setan itu menggoda manusia dalam hal kebaikan, misalnya pergi
ke Masjid untuk Sholat. Ya, walaupun akhirnya tetap mengarah pada riya’.
Apabila hidup
belum bisa baik dan kuat, maka coba untuk bersikap tenang dan berfikir sebelum
berbicara. Nah, dari sinilah orang akan mudah memahami dan mendengarkan
pembicaraan kita. Karena mendengar alah kemampuan yang berada di dalam wilayah
kebijakan hati.
Demikian
sedikit motivasi saya untuk Sobat semua, semoga bisa menginspirasi kita semua. Keep spirit and Go a head!
Title : Mengapa Menolak Nasihat?
Description : Di zaman ini semakin banyak saja perilaku-perilaku yang berlawanan. Ada saja hal-hal konyol terjadi di kehidupan ini. Nah, karena itu seb...