Sobat saya
dimanapun anda berada, pada kesempatan ini saya akan coba melanjutkan tema pada
tulisan kemarin mengenai “FaktorPemicu Perubahan Sikap dan Perilaku”. Kemarin saya telah menyebutkan
beberapa faktor yang menimbulkan perubahan sikap dan perilaku, diantaranya:
- Hilangnya
seseorang yang mampu memotivasi.
- Kurangnya
kepercayaan diri.
- Lingkungan yang
serasa asing.
- Tidak adanya
inspirasi di sekitar, selain hal negatif.
Dan di antara faktor-faktor
di atas, saya telah menjelaskan pokok pertama mengenai “Hilangnya seseorang
yang mampu memotivasi”. Oleh karenanya mari kita melangkah pada faktor
selanjutnya!
Kurangnya
kepercayaan diri
Penanaman
kepercayaan diri ini sangatlah penting dalam proses pembangunan karakter
seseorang. Seseorang dikatakan berkarakter baik apabila memiliki kepercayaan
diri yang baik. Seperti apakah kepercayaan diri yang baik itu? Ialah pas pada
penempatan sisi. Maksudnya ada kalanya kita memacu rasa percaya diri itu untuk
menumbuhkan semangat pantang menyerah dan menjadikan diri sebagai orang yang
tangguh dan optimis. Selanjutnya ialah menghilangkan rasa percaya diri yang
berlebihan yang mengakibatkan pada kesombongan dan keangkuhan. Andaikan angkuh
dan sombong terhadap sesama masih ada pantasnya, namun apa jadinya apabila
sombong kepada Robbal ‘Alamiin? Naudzubillahi min Dzalik!
Apabila
kepercayaan diri ini telah tumbuh dengan baik, maka tak heran apabila anda
tegar dalam menghadapi permasalahan yang melanda. Anda akan bersikap lebih
tegas, disiplin, dan menjadi pribadi tangguh yang mampu mengendalikan diri.
Lingkungan yang
serasa asing
Lingkungan
sangat berperan aktif dalam pembentukan karakter seseorang, terutama kaum remaja.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus-kasus studi yang mensinyalir bahwa
perubahan sikap dan perilaku adalah salah satu dampak dari lingkungan sekitar.
Di zaman
sekarang ini banyak di antara sahabat kita yang merasa asing di lingkungannya
sendiri dan serasa susah beradaptasi. Mengapa demikian? Hal ini terjadi seiring
perkembangan zaman yang selalu berubah tiap waktunya. Sebagai contoh saja
mengenai Teknologi. Zaman dulu HP atau telepon seluler hanya berperan sebagai
media komunikasi sms dan telepon saja, kini penggunaannya semakin ditambah
dengan fitur multimedia, paket edukasi, layanan data internet dan berbagai jejaring
sosial yang kian menjamur. Akibatnya tidak sedikit dari kita yang frustrasi mengikuti
perkembangannya. Ya, sesuai dengan sabda Sunan Giri Mrapen dalam karya “Jangka
Jayabaya” mengatakan:
“Zaman mundak edan.
Yen ra edan ra bakal kedhuman.”
Yang artinya
adalah: “Zaman semakin gila. Apabila tak ikut gila maka tidak akan mendapatkan
jatahnya.” Kenyataan yang ada di zaman ini sangat sesuai dengan penggambaran
dalam “Jangka Jayabaya”, bukti di sekitar sudah banyak Sobat. Cobalah
untuk menganalisis sendiri kasus-kasus yang ada di sekitar kita.
Oleh karenanya
kepedulian terhadap sesama harus ditumbuhkan kembali agar sebagian tidak ada
lagi yang merasa asing dengan lingkungan sekitar. Apabila hal ini dapat
diwujudkan, pembangunan karakter baik akan serasa lebih mudah. Namun semua itu
perlu peran serta dari beberapa orang. Selain itu dalam pelaksanaannya juga
harus berlangsung secara berkelanjutan.
Tidak adanya
inspirasi di sekitar, selain hal negatif
Ini adalah
akibat tidak berjalannya sistem pembangunan karakter melalui lingkungan.
Sebagai penggambaran nyata adalah dapatkah orang yang hidup di lingkungan
preman memiliki pola pikir dan sikap sebagaimana orang berpendidikan? Walaupun
dia berada di pendidikan jenjang apapun, tidak akan ada hal baik yang mampu
diwujudkan. Ini karena hal-hal negatif yang ada dan berkembang di sekitar.
Tidak usah
jauh-jauh pada lingkungan preman, yang di lingkungan etis dan terpandang
kadangkala bisa memberikan dampak negatif. Sebagai contoh seorang terpandang
dan memiliki nama besar membuat sensasi dengan berpandangan bahwa bermodalkan apa
yang membuat mereka terdepan (misalnya: pendidikan agama, gelar bangsawan, dsb)
mampu merubah pola pikir mereka yang polos bahkan berpengetahuan tinggi
sekalipun.
Inilah yang
harus kita waspadai! Di zaman sekarang ini banyak sekali orang-orang seperti
kategori di atas yang bertebaran di mana-mana. Oleh karenanya dibutuhkan sikap
kritis dan mental berani menegakan keadilan untuk memberantas orang yang
demikian. Selain itu kita juga harus teliti dalam berbagai kasus dan
permasalahan saat menghadapi orang yang demikian agar kita tidak terjebak dalam
tipu daya mereka.
Oleh karena Sobat,
cobalah kita untuk memulai menanggulangi dampak dari tidak berjalannya sistem
pembangunan karakter di satu lingkungan. Cara yang paling efektif menurut saya
ialah mengentas sebagian dari Sobat kita untuk membuat kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat, terutama kegiatan keagamaan yang sesuai tatanan. Maka dari itu
jangan segan pula bergabung dengan Majelis-majelis Ta’lim yang ada di sekitar
kita. Hal ini dimaksudkan agar selain kita mendapat inspirasi melalui
hikmah-hikmah, mutiara kata salafus shalih, sedikit banyak kita akan
memahami tujuan dan arti sebenarnya dalam beragama.
Title : Faktor Pemicu Perubahan Sikap dan Perilaku, Bagian 2
Description : Sobat saya dimanapun anda berada, pada kesempatan ini saya akan coba melanjutkan tema pada tulisan kemarin mengenai “FaktorPemicu Perubahan...